Senin, 17 September 2012

Metode komputasi Analitycal Hierarchy Prosess (AHP)

    Thomas L. Saaty pertama kali mengembangkan metode analytical hierarchy process (AHP) pada tahun 1980. Analisis ini ditujukan untuk membuat model permasalahan yang tidak terstruktur dan biasanya diterapkan bagi masalah-masalah terukur ataupun yang memerlukan penilaian (judgement).
AHP merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk membuat keputusan dengan berbagai kriteria dan menyusunnya menjadi sebuah hirarki. Prinsip kerja AHP adalah menyederhanakan masalah komplek yang tidak terstruktur, strategik dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata variabel dalam suatu hirarki (tingkatan). Kemudian tingkat kepentingan tingkat variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti pentingnya secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tertinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut.
Langkah-langkah dalam menggunakan AHP adalah sebagai berikut:
1.    Memecah masalah menjadi kriteria dan sub kriteria.
2.    Memberi bobot pada setiap kriteria
3.    Membandingkan semua alternatif yang ada berdasarkan kriteria
4.    Memilih alternatif yang paling tepat
Beberapa prinsip-prinsip yang harus dipahami dalam AHP adalah:
A. DEKOMPOSISI
Memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya hingga tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut sehingga kemudian didapat tingkatan dari persoalan tadi (hirarki).
airwise comparison diimplementasikan dengan dua tahap:
1.    Menentukan secara kualitatif kriteria mana yang lebih penting misalnya mengurutkan ranking/peringkat.
2.    Menggunakan masing-masing kriteria dengan bobot kuantitatif seperti peringkat yang memuaskan.
B. PENILAIAN KOMPARATIF (COMPARATIVE JUDGEMENT)
Prinsip kedua ini berarti dengan membuat penilaian tentang kepentingan relative dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitan dengan tingkat di atasnya. Hasil penilaian ini lazim disajikan dalam bentuk perbandingan pairwise (pairwise comparison).
C. URAIAN PRIORITAS (SYNTHESIS OF PRIORITY)
Dari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari eigen-vektornya untuk mendapatkan local priority. Kumpulan dari masing-masing local priority kemudian akan menghasilkan global priority.
D. KONSISTENSI LOGIS (LOGICAL CONSISTENCY)
Maksudnya adalah bahwa proses yang dilakukan harus konsisten. Berikut ini contoh konsistensi logis pada AHP:
Misalnya kategori benda adalah untuk bola dan kelereng, jika kategorinya adalah rasa, maka yang masuk adalah manis, asin, ataupun pahit.



DAFTAR PUSTAKA
Nurhalipah. 2011. Penerapan Metode AHP Untuk Menganalisa Kriteria Kompetensi Personil Terhadap Penetapan Ususulan Pengangkatan PMB Pada PBSMB Prov. Kasel.
Safitri, Donnie. 2011. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Kelayakan Uji Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Prosess (AHP).
Oktaviani, Dian. 2011. Sistem Pengambilan Keputusan Dalam Penyeleksian Permohonan Kredit Perumahan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Prosess.
Aninala, Asmah. 2011. Analisis Prestasi Kerja Karyawan Menggunakan Metode analitycal Hierarchy Prosess (AHP) Untuk Menetapkan Rekomendasi Promosi Pada PT. Geoservices Banjarbaru.
Jumadi. 2011. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Seleksi Penerimaan Beras Untuk Keluarga Miskin Menggunakan Analitycal Hierarchy Prosess (AHP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar