Selasa, 18 September 2012

Algoritma Upah Karyawan dengan Flowchart

:. W dapat tugas dari dosen ne bikin algotitma, pake flowchart atau pseuducode, w ngerjakan pakai flowchart, tp jwabn w kurang sempurna, he
berikut soal n jawaban yang diberikan dosen w,

Soal 1
Sebuah perusahaam membagi keryawan menjadi tiga golongan, yaitu A, B dan C. Upah harian dan upah lembur tiap-tiap adalah
Golongan    Upah Harian    Upah Lembur
      1                2000                 400
      2                3000                 500
      3                5000                 600

Upah lembur diberikan jika karyawan bekerja lebih dari 7 jam, buatlah algoritma berupa flowchart atau pseducode untuk menghitung total upah yang diterima dalam sehari oleh seorang karyawan.
Input : nama karyawan, golongan, jam kerja
Output: total upah

:. Nah sbelum mmbuat flowchart,  beri keterangan dulu, biyar kga kepanjngan nulis didalam simbol flowchart na, dan biyar yg baca juga ngerti 
Ket :
Nama karyawan = NMKAR
Golongan = GOL
Jumlah Jam Kerja = JJK
Jam Kerja=  JK
Jam lembur = JL
Upah Harian = UH
Upah lembur = UL
Total Upah Harian= TUH
Total Upah Lembur = TUL
Total Upah Karyawan = TUK

:. Brikut diagram alir (flowchart) na ..



Logikanya gini,
Masukkan nama, masukkan golongan, jika golongan “1” maka upah harian 2000/jam dan upah lembur 400/jam, jika golongan yang dimasukan “2” maka upah harian 3000/jam dan upah lembur 500/jam, jika golongan yang dimasukan “3” maka upah harian 5000/jam dan upah lembur 600/jam. Jika golongan yang dimasukan bukan “1”,”2” dan ”3” maka kembali ke proses memasukkan golongan.Kemudian jika memasukkan golongan sesuai dengan ketentuan maka tampilkan upah harian dan upah lembur. Lalu masukkan jumlah jam kerja, jika jumlah jam kerja lebih dari 7 maka lakukan proses menghitung jam lembur, yaitu jumlah jam kerja – 7,  jika tidak maka jumlah jam kerja sama dengan jam kerja dan jam lembur = 0. Tampilkan jam kerja dan jam lembur. Kemudian lakukan proses menghitung total upah harian dan total upah lembur, yaitu total upah harian = jam kerja x upah harian, total upah lembur = jam lembur x upah lembur. Lalu tampilkan total upah harian dan total upah lembur. Tahap akhir menghitung total upah karyawan, yaitu total upah karyawan = total upah harian + total upah lembur. Selesai ^_^
Moga bermanfaat , good luck^^


Senin, 17 September 2012

Metode komputasi Analitycal Hierarchy Prosess (AHP)

    Thomas L. Saaty pertama kali mengembangkan metode analytical hierarchy process (AHP) pada tahun 1980. Analisis ini ditujukan untuk membuat model permasalahan yang tidak terstruktur dan biasanya diterapkan bagi masalah-masalah terukur ataupun yang memerlukan penilaian (judgement).
AHP merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk membuat keputusan dengan berbagai kriteria dan menyusunnya menjadi sebuah hirarki. Prinsip kerja AHP adalah menyederhanakan masalah komplek yang tidak terstruktur, strategik dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata variabel dalam suatu hirarki (tingkatan). Kemudian tingkat kepentingan tingkat variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti pentingnya secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tertinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut.
Langkah-langkah dalam menggunakan AHP adalah sebagai berikut:
1.    Memecah masalah menjadi kriteria dan sub kriteria.
2.    Memberi bobot pada setiap kriteria
3.    Membandingkan semua alternatif yang ada berdasarkan kriteria
4.    Memilih alternatif yang paling tepat
Beberapa prinsip-prinsip yang harus dipahami dalam AHP adalah:
A. DEKOMPOSISI
Memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya hingga tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut sehingga kemudian didapat tingkatan dari persoalan tadi (hirarki).
airwise comparison diimplementasikan dengan dua tahap:
1.    Menentukan secara kualitatif kriteria mana yang lebih penting misalnya mengurutkan ranking/peringkat.
2.    Menggunakan masing-masing kriteria dengan bobot kuantitatif seperti peringkat yang memuaskan.
B. PENILAIAN KOMPARATIF (COMPARATIVE JUDGEMENT)
Prinsip kedua ini berarti dengan membuat penilaian tentang kepentingan relative dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitan dengan tingkat di atasnya. Hasil penilaian ini lazim disajikan dalam bentuk perbandingan pairwise (pairwise comparison).
C. URAIAN PRIORITAS (SYNTHESIS OF PRIORITY)
Dari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari eigen-vektornya untuk mendapatkan local priority. Kumpulan dari masing-masing local priority kemudian akan menghasilkan global priority.
D. KONSISTENSI LOGIS (LOGICAL CONSISTENCY)
Maksudnya adalah bahwa proses yang dilakukan harus konsisten. Berikut ini contoh konsistensi logis pada AHP:
Misalnya kategori benda adalah untuk bola dan kelereng, jika kategorinya adalah rasa, maka yang masuk adalah manis, asin, ataupun pahit.



DAFTAR PUSTAKA
Nurhalipah. 2011. Penerapan Metode AHP Untuk Menganalisa Kriteria Kompetensi Personil Terhadap Penetapan Ususulan Pengangkatan PMB Pada PBSMB Prov. Kasel.
Safitri, Donnie. 2011. Sistem Penunjang Keputusan Untuk Kelayakan Uji Kendaraan Bermotor Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Prosess (AHP).
Oktaviani, Dian. 2011. Sistem Pengambilan Keputusan Dalam Penyeleksian Permohonan Kredit Perumahan Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Prosess.
Aninala, Asmah. 2011. Analisis Prestasi Kerja Karyawan Menggunakan Metode analitycal Hierarchy Prosess (AHP) Untuk Menetapkan Rekomendasi Promosi Pada PT. Geoservices Banjarbaru.
Jumadi. 2011. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Seleksi Penerimaan Beras Untuk Keluarga Miskin Menggunakan Analitycal Hierarchy Prosess (AHP)